Bangun Kemandirian Ekonomi, Kader Ansor Gumelar Dibekali Kewirausahaan

BANSERBANYUMAS.COM; Gumelar- Sebanyak 60 kader Ansor di wilayah Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas mengikuti pelatihan kewirausahaan di MI Ma’rif NU 1 Cilangkap, Gumelar, Minggu sore (28/05/23).

Kegiatan ini terselenggara hasil kerja sama antara Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Pimpinan Anak Cabang Gumelar dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah.

Hadir dalam kegiatan pelatihan Noto Saputro (narasumber), Ketua PC GP Ansor Banyumas, Mohammad Luqman, Joko Fauzin (Bendahara PC GP Ansor Banyumas), Andrian Febrianto (Departemen Pemberdayaan Sosial Ekonomi dan Kewirausahaan PC GP Ansor Banyumas) Slamet Riyanto (Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Gumelar dan kader Ansor dari 3 Ranting di Kecamatan Gumelar diantaranya ranting Kedungurang, Cihonje dan Telaga.

Noto Saputro mengatakan, dalam membangun kemandirian ekonomi salah satu sasarannya yaitu kader Ansor yang berusia produktif.

Mereka harus mampu mengatasi masalah ekonomi pribadi atau organisasi. Hal ini penting karena berkaitan dengan pengembangan inovasi bisnis untuk masa depan NU.

Baca Juga  Ansor Sokaraja Siapkan Kader Militan Penjaga NKRI

“Kader Ansor harus siap dengan cara baru dan inovasi baru serta harus bisa menjadi penggerak ekonomi NU secara keseluruhan dengan istilah Nahdlatul Tujjar,” kata dia.

Ke depan, lanjutnya, bukan hanya mewujudkan kekuatan ekonomi berbasis individu. Namun kader Ansor juga harus mampu melangkah menuju ekosistem ekonomi bisnis berbasis korporasi dan digitalisasi dalam rangka menghadapi era baru.

“Ada banyak pelatihan kewirausahaan dalam kegiatan ini dengan harapan bisa meningkatkan perekonomian warga di Banyumas,” ujarnya.

Pelatihan ini merupakan upaya membangun kemandirian kader agar ke depan banyak kader Ansor yang jadi entrepreneur.

Ketua PC GP Ansor Banyumas, Mohammad Luqman dalam kesempatan itu menegaskan, sahabat Ansor Kecamatan Gumelar harus terus berkembang agar kader dapat mandiri secara ekonomi.

“Sudah saatnya sahabat-sahabat menjadi fa’il jangan cuma sekedar menjadi maf’ul. Sudah saatnya sahabat- sahabat menjadi subyek bukan hanya objek, dan juga menjadi mesin penggerak,” katanya. (MFT/ACM1028).

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button