Rakerancab Diminta Buat Program Untuk Pergerakan Ansor

BANSERBANYUMAS.COM; Kembaran – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kembaran menggelar Rapat Kerja Anak Cabang (Rakerancab) di Madrasah Diniyah Takmiliyah Bustanul Arifin, Purwodadi, Kembaran, Minggu, (11/09/2022).

Dalam rapat tersebut, Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Banyumas, Moh. Luqman MM berpesan Rakerancab dapat membuat program yang tidak hanya untuk keinginan, tapi benar-benar program untuk pergerakan.

Karena adanya Rijalul Ansor yang sudah dilaksanakan telah melejitkan para kader. Tujuannya, untuk berkhidmat dan mencari ridhonya Allah.

“Haqqul yakin dan ainul yakin bahwa kita berkhidmat di Ansor sebagai kebaikan selagi mengikuti aturan organisasi yang ada,” katanya.

Dia menambahkan, adanya Muslimat dan Fatayat juga untuk bersinergi meningkatkan tumbuh kembangnya Ansor.

“Nanti dalam Rakerancab ini bisa jelas dan tepat untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Kader Ansor itu harus bisa berperan aktif dalam bergerak di bawah kepemimpinan Ketua PAC, ” katanya menjelaskan.

Gus Lukman menegaskan tidak membedakan peran dari kader Ansor dalam pergerakannya. Proses pengembangan diri dan potensi dari kader Ansor menjadikan semua saling menopang satu sama lain untuk mewujudkan satu misi program kerja kepengurusan.

Baca Juga  Bedah Buku Kisah Banser yang Mendebarkan, Mengemas Guyonan Banser

“Kemenangan itu bukan yang duluan start, akan tetapi siapa yang duluan ke finish. Kader akan sangat buruk manakala sudah mengikuti pengkaderan tapi tidak bisa bergerak maju dan mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk ikut bergerak menghidupi program kerja,” ujarnya.

Sebagai kader, sambung dia, sedapatmungkin mendukung semua kegiatan dan atau sekolah yang berafiliasi dengan NU baik dengan materi/finansial, perbuatan/pergerakan maupun dengan Ilmunya. Sahabat merupakan komponen penting dalam pergerakan. Semua ada kelebihan dan kekurangan.

Apapun khidmatnya dirangkul dan dikelola untuk menopang pergerakan-pergerakan bersama. Jangan saling menjatuhkan, atau mengabaikan setiap perilaku sahabat dalam berkhidmat. Sebaik-baik kader adalah mampu berdiri sendiri, mengukir prestasi, mengimplementasikan pergerakannya, dan tanpa membesarkan gen/nasab keluarga tanpa pernah ikut terlibat dalam meningkatkan potensi dirinya.

“Khusnudzonlah kepada setiap orang. Tidak hanya kepada orang baik saja. Kepada orang yang belum baik pun kita harus khusnudzon. Siapa tau perubahan akan menjadikan jalan ketika orang yang belum baik dengan bergabung dengan Ansor atau NU ataupun Banom lainnya,” pesannya. (ARM/MFT)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button