
Kader NU Jawara Lomba Teknologi Tepat Guna
BANSERBANYUMAS.COM; Banyumas – Kader Nahdlatul Ulama (NU) Banyumas, Juliana Pangestu menjadi jawara lomba teknologi tepat guna tingkat Kabupaten Banyumas kategori alat tepat guna.
Warga Desa Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang mampu menyisihkan puluhan kontestan lain dengan meraih juara 1. Alat tepat guna bernama Alat Otomatisasi Pengingat Jadwal Sholat dan Imsakiyah “Asr”. Sementara juara 2 diraih warga Kedunguter Kecamatan Banyumas dengan alat Asphalt Sprayer dan alat tepat guna juara 3 ialah Oven Rotary Blower milik warga Panembangan, Kecamatan Cilongok.
Menurut Juliana Pangestu, latar belakang alat ini muncul lantaran selama ini jadwal-jadwal sholat yang ada di masyarakat dalam bentuk cetakan. Kedua, adanya jam digital masih dalam bentuk tampilan sederhana.
Kemudian ada aturan dari Kementerian Agama yang mana sebelum masuk jadwal sholat berkumandang, disunahkan 5 hingga 10 menit dapat dimanfaatkan untuk tadarusan alquran. Aturan itu sudah ada sejak tahun 1978.
“Dari jadwal cetakan belum bisa memberikan solusi. Begitu juga jam digital tidak mampu doperionalkan waktunya secara bersamaan” katanya saat ditemui di rumahnya, Jumat (14/12/2018).
Namun melalui alat teknologi tepat guna, Asr ini di waktu yang sama atau detik yang sama bisa satu desa, kecamatan bahkan satu kabupaten masuk jadwal sholatnya bisa dioperasionalkan secara bersamaan.
“Tidak hanya sholat wajib tapi juga sholat sunah, aeperti tahajud maupun dhuha dan lain sebagainya,” katanya.
Pengembangan alat ini sudah berjalan satu setengah tahun. Sampai dengan awal Desember 2018, alat ini sudah terpasang di 200 masjid yang ada di wilayah Banyumas, Sragen dan Cilacap.
Untuk dikalangan NU, sudah ada Surat Perjanjian Kerja Sama yang telah ditandatangani. Pertama dengan PCNU Kabupaten Banyumas, PCNU Kabupaten Cilacap dan PCNU Kabupaten Sragen.
Juliana mengatakan, masjid-masjid NU akan sangat diuntungkan, karena tidak hanya tadarus alquran saja, namun ada solawat tarkhim. Solawat tarkhim itu akan berkumandang 6 menit sebelum masuk jadwal sholat wajib, sehingga di masjid-masjid NU di waktu yang sama akan berkumandang solawat tarkhim secara bersamaan.
“Saya harapkan misalnya di Banyumas ada 2200 masjid. Kalau seribu masjid saja memanfaatkan alat ini, maka masjid-masjid itu akan berkumandang secara bersamaan ketika masuk jadwal sholat,” ucapnya.
Apalagi beberap bulan ke depan akan memasuki bulan puasa, sehingga dapat dibayangkan jadwal waktu maghrib dan imsakiyah bisa berkumandang bersama-sama.
“Jadi waktu yang sama dan detik yang sama, umat muslim bisa berbuka bersama-sama tanpa menunggu siaran dari radio, karena waktu otomatis yang seting pada alat ini menyesuaikan dari BMKG, sehingga detik dan menitnya sesuai dengan satelit,” ujar Jualiana Pangestu. (Mift1028)