PCNU Banyumas Dorong NU Hadir Sebagai Pelayan Umat



Purwojati, (banserbanyumas.com)- Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyumas, H. Imam Hidayat M.Pd.I, mengemukakan pentingnya memahami dan menjalankan tujuan berdirinya NU.

Hal tersebut disampaikan saat pembukaan Konferensi ke-X Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) yang berlangsung di gedung MWCNU Purwojati, Kecamatan Purwojati, Banyumas, Minggu (2/7/2023).

Dalam pidatonya, Imam Hidayat menyampaikan bahwa NU hari ini memasuki abad ke-2 dan memiliki perbedaan dengan NU pada abad ke-1. Di abad pertama, NU lebih berfokus pada kebangsaan, kebhinekaan, dan menentang intoleransi radikalisme. Namun, di abad ke-2, NU diharapkan menjadi organisasi yang modern dan mampu hadir untuk melayani umat.

Imam Hidayat menjelaskan bahwa kehadiran NU harus dirasakan oleh setiap masyarakat desa. NU harus hadir sebagai pelayan umat dan menjadi wasilah dalam menyelesaikan berbagai masalah yang ada di masyarakat.

Fokus NU saat ini khususnya di Banyumas adalah mendinginkan suasana di masyarakat dan memberikan pelayanan kepada umat. Selain itu, NU juga harus memperhatikan aspek ekonomi jamaahnya agar mereka tidak hanya berfokus pada amaliyah seperti ngaji, tahlilan, dan sholawatan, tetapi juga pada pengembangan ekonomi yang menjadi hal penting.

Baca Juga  Gus Luqman: Bagana Buktikan Kualitas Banser di Banyumas

“Kalau menjaga tradisi itu memang kewajiban dan sudah sering kita laksanakan dalam bentuk ibadah, tapi bagaimana ketika kita menjadi pengurus dan mereka diperintahkan ngaji, sholawatan, yasinan, dan tahlilan mereka itu tenang karena masalah ekonomi sudah tidak menjadi persoalan,” jelasnya.

Imam Hidayat juga mengajak dalam konferensi untuk mengevaluasi program-program yang telah berjalan dan mengadopsi program kebijakan dari tingkat pusat, wilayah, hingga cabang. Sinergi antara pengurus pusat, wilayah, cabang, dan MWCNU diharapkan dapat memperkuat implementasi program-program NU.

Dalam konteks keagamaan menurut Imam, NU merupakan paham keagamaan yang mengedepankan nilai-nilai agama yang benar, kebangsaan yang kuat, dan berkebijakan politik yang tepat.

“NU merupakan satu-satunya paham keagamaan yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme,” terangnya.

Konferensi ke-X MWCNU ini menjadi momentum penting bagi NU di Kecamatan Purwojati untuk menghasilkan pimpinan atau ketua yang mampu memahami dan menjalankan tujuan NU serta mampu melayani umat dengan baik.

“Program-program yang akan disampaikan dalam konferensi ini diharapkan mampu menjadi evaluasi terhadap program-program sebelumnya dan mengadopsi kebijakan dari tingkat pusat, wilayah, dan cabang.” Pungkasnya. (MHTR/ACM1028).

Ahmad Miftah – banserbanyumas.com

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button