
GP Ansor Tolak Agama Sebagai Alat Politik
BANSERBANYUMAS.COM; Pekalongan- Gerakan Pemuda Ansor menolak keras digunakannya agama sebagai alat politik untuk mencapai kekuasaan. Sebab, terbukti di belahan dunia lain ini menjadi sumber konflik dan perpecahan sesama anak bangsa.
“Kita bangsa Indonesia harus mampu mengambil pelajaran dari negara-negara lain yang hari ini tercabik-cabik karena berita hoax melalui media sosial, propaganda politik di masjid-masjid, aksi-aksi menghujat pemerintah yang dilakukan usai salat subuh dan salat jumat, memanipulasi bendera kelompok makar atau teroris -seperti ISIS, Al Qaeda, Hizbut Tahrir-sebagai bendera umat Islam, dan keluarnya fatwa-fatwa agama untuk tujuan-tujuan sempit kekuasaan,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Dia mengatakan itu saat memberi sambutan pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Pahlawan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (22/11/2018).
Dikatakan, bangsa Indonesia harus waspada terhadap pola-pola yang sama yang telah memporakporandakan negara-negara lain. Dan belakangan ini berusaha dipraktikkan di negara Indonesia tercinta.
“Kami mengajarkan inti dari ajaran agama Islam adalah rahmah atau kasih sayang. Allah SWT telah berfirman : “Tidaklah aku utus engkau Muhammad, kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta”. Pesan rahmah inilah yang mendasari mengapa kiai-kiai Nahdlatul Ulama menyusun, menyepakati dan menyatakan Pancasila final,” kata Gus Yakut.
Pesan rahmah ini pula yang mendasari kiai-kiai Nahdlatul Ulama menyepakati NKRI sebagai rumah bersama dari bangsa yang majemuk ini dan harus dipertahankan untuk kemaslahatan hidup bersama.
“Untuk itulah pada kesempatan yang baik ini, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, seraya memohon pertolongan Allah SWT dan syafaat Rasulullah SAW, Gerakan Pemuda Ansor mengingatkan kita semua pentingnya mengembalikan fungsi agama sebagai jalan spiritual dan sebagai rahmah atau sumber kasih sayang dan perdamaian,” urainya.
Sementara itu, dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Pahlawan bertema “Meneladani Kepemimpinan Rasulullah” ini dihadiri sekitar 100.000 anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Hadir dalam kesempatan tersebut Habib Luthfi Bin Yahya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, para alim ulama, Rais Aam Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Para Menteri Kabinet Kerja, Pimpinan Partai Politik, Para Pejabat baik sipil maupun militer, Para Tokoh Masyarakat, Pimpinan OKP, Pimpinan Ormas, Para Senior dan Alumni, Ketua Dewan Penasehat Pimpinan Pusat GP Ansor, Dr. KH. As’ad Said Ali, Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang dan 100 ribu kader GP Ansor dan Banser.